This is featured post 1 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
This is featured post 2 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
This is featured post 3 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
Selasa, 11 Juni 2013
06.01
Unknown
BUNYI
1. Pengertian
Bunyi
Bunyi adalah energi
gelombang yang berasal dari sumber bunyi, yaitu benda yang bergetar. Gelombang
bunyi merupakan gelombang mekanik yang dapat merambat melalui medium, dan
medium perambatannya itu seperti : zat cair, zat padat, dan udara sehingga
dapat didengar. Gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal.
Bunyi adalah bahan
terpenting dalam musik. Bunyi berasal dari sumber bunyi yang digetarkan oleh
tenaga atau energi. Kemudian getaran tersebut diantarkan atau dipancarkan keluar.
Dan bila getaran ini sampai di telinga kita, barulah kita dapat
mendengarkannya.
2.
Syarat
Terdengarnya Bunyi
Bunyi
disebabkan oleh adanya benda yang bergetar. Misalkan : jika kita berteriak
sambil memegang tenggorokan, maka kita rasakan tenggorokan kita bergetar. Dan
pada contoh lain yaitu senar gitar, senar gitar yang tidak kita petik tidak
akan menghasilkan getaran sehingga kita tidak dapat mendengar bunyi. Dan ketika
senar gitar kita petik, senarnya akan bergetar dan kita akan mendengar bunyi.
Syarat-syarat agar bunyi tersebut
bisa didengar yaitu dengan adanya hal-hal berikut dibawah yaitu :
a. Ada sumber bunyi yang bergetar,
b. Ada zat perantara (medium) yang merambatkan gelombang
bunyi dari sumber ke telinga,
c. Getaran mempunyai frekuensi tertentu (20 Hz – 20.000 Hz),
d. Adanya pendengar (Indra pendengarnya dalam keadaan baik)
3.
Sifat-Sifat
Gelombang Bunyi
Sifat-sifat
bunyi pada dasarnya sama dengan sifat-sifat gelombang longitudinal, yaitu dapat
dipantulkan (refleksi), dibiaskan (refraksi), dipadukan (interferensi),
dilenturkan (difraksi) dan dapat diresonansikan.
Adapun sifat-sifat dari gelombang
bunyi yaitu :
a. Gelombang
bunyi memerlukan medium.
Karena
gelombang bunyi merupakan gelombang mekanik, maka dalam perambatannya bunyi
memerlukan medium. Hal ini dapat dibuktikan saat dua orang astronout berada jauh dari bumi dan keadaan dalam pesawat
dibuat hampa udara, astronout tersebut tidak dapat bercakap-cakap langsung tetapi menggunakan alat komunikasi
seperti telepon. Meskipun dua orang astronout tersebut berada dalam satu
pesawat.
b. Gelombang
bunyi merupakan gelombang longitudinal
Karena daerah yang tekanan udaranya
bertambah disebut suatu rapatan dan rapatan ini bergerak menjauh dari pengeras
suara pada kecepatan bunyi. Rapatan ini mirip dengan rapatan-rapatan dengan
kumparan dalam gelombang ligitudinal pada slinki. Setelah menghasilkan rapatan
diafragma membalik arah gerakannya menjadi radial ke dalam. Gerakan diafragma
radial ke dalam menghasilkan suatu daerah yang dikenal sebagai renggangan.
Renggangan ini menyebabkan tekanan udara sedikit lebih kecil daripada tekanan
normal. Renggangan ini mirip dengan daerah pada kumparan-kumparan dalam
gelombang longitudinal pada slinki. Kemudian mengikuti rapatan, renggangan juga
merambat menjauh dari pengeras suara ada kecepatan bunyi. Pusat rapatan
menghasilkan tekanan udara paling besar dan pusat renggangan menghasilkan
tekanan udara paling kecil.
c. Gelombang
bunyi mengalami pemantulan.
Salah
satu sifat gelombang adalah dapat dipantulkan sehingga gelombang bunyi juga dapat
mengalami hal ini. Hukum pemantulan gelombang: sudut datang = sudut pantul juga
berlaku pada gelombang bunyi. Hal ini dapat dibuktikan
bahwa pemantulan bunyi dalam ruang tertutup dapat menimbulkan gaung.
Yaitu sebagian bunyi
pantul bersamaan dengan bunyi asli sehingga bunyi asli
terdengar tidak jelas. Untuk menghindari terjadinya gaung maka dalam bioskop,
studio radio dan televisi, dan gedung konser musik dindingnya dilapisi zat
peredam suara yang biasanya terbuat dari kain wol, kapas, gelas, karet, atau
besi.
d. Gelombang
bunyi mengalami pembiasan
Salah
satu sifat gelombang adalah mengalami pembiasan. Peristiwa pembiasan dalam
kehidupan sehari-hari misalnya pada malam hari bunyi petir terdengar lebih
keras daripada siang hari. Hal ini disebabkan karena pada pada
siang hari udara lapisan atas lebih dingin daripada dilapisan bawah. Karena
cepat rambat bunyi pada suhu dingin lebih kecil daripada suhu panas maka kecepatan
bunyi dilapisan udara atas lebih kecil daripada dilapisan bawah, yang
berakibat medium lapisan atas lebih rapat dari medium lapisan bawah. Hal yang
sebaliknya terjadi pada malam hari. Jadi pada siang hari bunyi petir
merambat dari lapisan udara atas kelapisan udara bawah.
e. Gelombang
bunyi mengalami pelenturan.
Gelombang
bunyi sangat mudah mengalami difraksi karena gelombang bunyi diudara memiliki
panjang gelombang dalam rentang sentimeter sampai beberapa meter. Seperti yang
kita ketahui, bahwa gelombang yang lebih panjang akan lebih mudah
didifraksikan.
Peristiwa
difraksi terjadi misalnya saat kita dapat mendengar suara mesin mobil
ditikungan jalan walaupun kita belum melihat mobil tersebut karena terhalang
oleh bangunan tinggi dipinggir tikungan.
f. Gelombang
bunyi mengalami perpaduan.
Gelombang
bunyi mengalami gejala perpaduan gelombang atau interferensi, yang dibedakan
menjadi dua yaitu interferensi konstruktif atau penguatan bunyi dan interferensi
destruktif atau pelemahan bunyi. Misalnya waktu kita berada diantara dua
buah loud-speaker dengan frekuensi dan amplitudo yang sama atau hampir sama
maka kita akan mendengar bunyi yang keras dan lemah secara bergantian.
4.
Penerapan dari sifat-sifat gelombang bunyi
ü Dua astronout tidak dapat bercakap-cakap
langsung tetapi menggunakan alat komunikasi seperti telepon karena keadaan
dalam pesawat dibuat hampa udara.
ü Terjadinya gaung, yaitu sebagian
bunyi pantul bersamaan dengan bunyi asli sehingga bunyi asli terdengar tidak
jelas.
ü Pada malam hari bunyi petir terdengar
lebih keras dari pada siang hari.
ü Kita dapat mendengar bunyi ditikungan
meskipun kita belum melihat mobil tersebut karena terhalang tembok yang tinggi.
5.
Karekteristik bunyi
Adapun karakteristik
dari gelombang bunyi itu sendiri, adalah :
a. Nada adalah bunyi yang frekuensinya
teratur. Contoh : bunyi alat music
b. Desah adalah bunyi yang frekuensinya
tidak teratur. Contoh : bunyi desiran angin
c. Warna bunyi adalah bunyi yang
frekuensi-nya sama tetapi terdengar berbeda.
d. Dentum adalah bunyi yang amplitudonya
sangat besar dan terdengar mendadak. Contoh : ledakan bom
Sumber :
Kanginan,
Marten. 1999. Seribu Pena Fisika SMU
jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Kanginan,
Marten. 2006. Fisika SMA jilid X11.
Jakarta : Erlangga.
05.42
Unknown
1.
Pengertian cepat rambat bunyi.
Gelombang
bunyi merambat dalam bentuk rapatan dan renggangan sehingga bunyi dapat
merambat melalui zat padat, zat cair, dan zat gas. Bunyi tidak dapat merambat
melalui vakum. Bukti nyatanya yaitu pada para astronot di bulan karena bulan
tidak memiliki atmosfer seperti di bumi. Sehingga tidak dapat saling berbicara
secara langsung walaupun jarak mereka sangat dekat. Untuk berkomunikasi, mereka
menggunakan alat komunikasi melalui gelombang radio. Dimana gelombang radio
termasuk dalam spectrum gelombang electron magnetik.
Pada suhu udara 15 derajat celsius
bunyi dapat merambat di udara bebas pada kecepatan 340 meter perdetik. Rumus
cepat rambat bunyi adalah :
V =
S/t
Keterangannya :
V = cepat rambat bunyi (m/s)
S = jarak tempuh (m)
t =
waktu tempuh (s)
Suhu udara yang lebih panas atau
lebih dingin mempengaruhi kecepatan bunyi di udara. Semakin rendah suhu udara
maka cepat rambat bunyi semakin cepat karena partikel udara lebih banyak.
Misalnya : pada bunyi arloji yang terdengar lebih keras kalau menggunakaan kayu
dibadingkan tanpa menggunakan kayu. Bunyi tidak dapat terdengar pada ruang
hampa udara karena bunyi membutuhkan zat perantara untuk menghantarkan bunyi
baik zat padat, cair maupun gas.
Bunyi
yang merambat melalui suatu medium dapat mengalami pemantulan, pembiasan,
interferensi, dan difraksi. Peristiwa tersebut mambuktikan bahwa bunyi merambat
sebagai gelombang.
Bunyi
termasuk gelombang mekanik. Akibatnya bunyi hanya dapat merambat melalui medium
seperti : zat padat, cair, dan gas. Bunyi tidak dapat merambat melalui medium
ruang hampa udara (vakum). Secara umum, cepat rambat bunyi terbesar dalam zat
padat, kemudian dalam rata-rata zat cair, dan terkecil dalam gas.
2.
Faktor-faktor yang mempengaruhi cepat
rambat bunyi.
Ada faktor-faktor yang mempengaruhi cepat rambat bunyi
diantaraya :
a. Kerapatan
partikel medium yang dilalui bunyi. Semakin rapat susunan partikel medium maka
semakin cepat bunyi merambat, sehingga bunyi merambat paling cepat pada zat
padat.
b. Suhu
mediumnya, dimana semakin panas suhu medium yang dilalui maka semakin cepat
bunyi merambat. Hubungan ini dapat dirumuskan kedalam persamaan matematis yaitu
:
V = V0
+ 0,6 t
dimana V0 adalah cepat
rambat pada suhu nol derajat dan t adalah suhu medium.
3.
Pengertian infrasonik, audiosonik,
dan ultrasonik.
a.
Infrasonik,
Yaitu
bunyi yang punya frekuensi kurang dari 20 Hz. Bunyi
infrasonik ini tidak dapat didengar oleh manusia, karena mungkin terlalu kecil
jadi sulit di dengar oleh kita dan yang bisa mendengar ini Cuma beberapa hewan
saja, seperti anjing dan jangkrik.
b.
Audiosonik,
Yaitu
bunyi yang punya frekuensi antara 20 Hz - 20.000 Hz. Bunyi
audiosonik adalah gelombang bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia.
c.
Ultrasonik,
Yaitu
bunyi yang punya frekuensi lebih dari 20.000 Hz. Bunyi
ini tidak dapat didengar oleh telinga manusia karena terlalu besar kalau kita
bisa dengar, kuping kita akan merasa sakit, dan bunyi ini dapat didengar
oleh beberapa hewan saja, seperti lumba-lumba dan kelelawar.
4.
Pemanfaatan Gelombang Bunyi Ultrasonik dalam
Kehidupan Sehari-Hari.
Gelombang
ultrasonik dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan antara lain:
a. Kacamata tunanetra, dilengkapi dengan
alat pengirim dan penerima ultrasonik memanfaatkan pengiriman dan penerimaan
ultrasonik.
b. Mengukur kedalaman laut, untuk
menentukan kedalaman laut (d) jika diketahui cepat rambat bunyi (v) dan selang
waktu (t), pengiriman dan penerimaan pulsa adalah :
d = V x t / 2
c. Alat kedokteran, misalnya pada
pemeriksaan USG (ultrasonografi). Sebagai contoh, scaning ultrasonic dilakukan
dengan menggerak-gerakan probe di sekitar kulit perut ibu yang hamil akan
menampilkan gambar sebuah janin di layar monitor. Dengan mengamati gambar
janin, dokter dapat memonitor pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan janin.
Tidak seperti pemeriksaan dengan sinar X, pemeriksaan ultrasonik adalah aman
(tak berisiko), baik bagi ibu maupun janinnya karena pemerikasaan atau
pengujian dengan ultrasonic tidak merusak material yang dilewati, maka disebutlah
pengujian ultrasonic adalah pengujian tak merusak (non destructive testing,
disingkat NDT). Tehnik scanning ultrasonic juga digunakan untuk memeriksa hati
(apakah ada indikasi kanker hati atau tidak) dan otak. Pembuatan perangkat
ultrasound untuk menghilangkan jaringan otak yang rusak tanpa harus melakukan
operasi bedah otak. “Dengan cara ini, pasien tidak perlu menjalani pembedahan
otak yang berisiko tinggi. Penghilangan jaringan otak yang rusak bisa dilakukan
tanpa harus memotong dan menjahit kulit kepala atau sampai melubangi tengkorak
kepala.
5.
Manfaat
cepat rambat bunyi dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
Ø Cepat rambat gelombang bunyi juga dimanfaatkan oleh para nelayan
untuk mengetahui siang dan malam.
Ø Pada malam hari kita mendengar suara lebih jelas daripada siang
hari karena kerapatan udara pada malam hari lebih rapat dibandingkan dengan
siang hari.
6.
Faktor yang mempengaruhi kualitas bunyi
Adapun faktor-faktornya
yaitu :
1) Amplitudo, adalah lebar getar atau
simpang getar yang dibuat oleh sumber bunyi. Semakin lebar getaranya, semakin
kuat pula bunyinya.
2)
Resonansi,
3) Jarak
dimaksukan bahwa kekutan bunyi juga ditentukan oleh jarak antara sumber bunyi
dengan alat pendengar atau penerima. Memakin dekat, akan semakin keras
bunyinya. Sebagaimana frekuensi, kekuatan bunyi juga dapat diiukur.
4) Timbre,
Timbre adalah warna bunyi, berupa
keseluruhan kesan pendengaran yang kita peroleh dari sumber bunyi, setelah
dipengaruhi resonansi dan zat pengantar.
Sumber :
Kanginan,
Marten. 1999. Seribu Pena Fisika SMU
jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Kanginan,
Marten. 2006. Fisika SMA jilid X11.
Jakarta : Erlangga.
05.29
Unknown
CEPAT RAMBAT PADA DAWAI
Percobaan
Melde dilakukan untuk menentukan cepat rambat gelombang pada dawai. Alat yang
digunakan disebut sonometer. Mendel
menemukan bahwa cepat rambat gelombang pada dawai sebanding dengan akar gaya
tegangan tali dan berbanding terbalik dengan akar massa persatuan panjang
dawai.
Perhatikan
gambar berikut :
Pada
salah satu unjung tangkai garpu tala diikatkan erat-erat sehelai kawat halus
tersebut ditumpu pada sebuah katrol dan ujung kawat diberi beban. Garpu tala
digetarkan dengan electromagnet secara terus menerus hingga amplitudo yang
ditimbulkan oleh garpu tala sama dengan kostan.
Dari
hasil percobaan melde hasil perumusan
melde adalah :
Keterangan:
V=cepat
rambat (m/s)
F
= gaya tegangan pada tali (N)
m
= massa persatuan panjang tali (kg/m)
i
= panjang tali (m)
m
= massa tali (kg)
Karena
massa dawai m =rv sedangkan v= A i,
maka bentuk lain dari persamaan tersebut adalah :
V=
akar F / rA
Dimana
r
= massa jenis dawai (kg/m3).
Sumber
:
Buku
Ajar Acuan pengayaan Fisika untuk SMA/MA
05.25
Unknown
INTERFERENSI GELOMBANG BUNYI
Interferensi
gelombang bunyi merupakan sumber bunyi koheren. Dua pengeras suara yang
dihubungkan pada generator sinyal (alat pembangkit frekuensi radio) dapat
berfungsi sebagai dua sumber bunyi koheren. Misalnya : Ketika anda berjalan sejajar
dengan meja yang diatasnya terdapat radio di lengkapi dengan pengeras suara pada
jarak 3 m, pada posisi tertentu anda mendengar bunyi paling lemah, sedangkan
pada posisi yang lain anda justru mendengar bunyi yang kuat. Peristiwa ini
disebabkan oleh terjadinya interferensi bunyi.
Formulasi
interferensi gelombang bunyi
Mikrofon
yang dibawa oleh siswa melintas sejajar terhadap arah memanjang meja
menunjukkan pada titik-titik tertentu (P) terdengar bunyi yang kuat dan pada
titik-titik tertentu (L) terdengar bunyi yang lemah. Bunyi kuat atau lemah ini
terjadi karena gelombang bunyi yang datang dari pengeras suara yang berbeda
yaitu misalnya S1 dan S2 mengalami superposisi ketika
keduanya tiba dilintasan tempat siswa berjalan.
Bunyi
yang kuat terjadi ketika superposisi kedua gelombang bunyi di titik P
menghasilkan interferensi konstruktif. Interferensi konstruktif jika kedua
gelombang bunyi yang bertemu di titik P adalah sefase atau memiliki beda
lintasan yang merupakan kelipatam bulat dari penjang gelombang bunyi.
DS
= S1P- S2P = n l;
dengan n = 0, 1, 2, 3, ….
Bunyi
lemah terjadi ketika superposisi kedua gelombang bunyi dititik L menhasilkan
interferensi destruktif. Interfernsi destruktif jika kedua gelombang yang
bertemu di titik L adalah berbeda fase atau memiliki beda lintasan.
DS
= S1P- S2P = n + 1/2 ; dengan n = 0, 1, 2, 3, ….
Sumber
:
Kanginan,
Marten. 2006. Fisika SMA jilid X11.
Jakarta : Erlangga.
04.49
Unknown
PEMANTULAN
BUNYI
1.
Syarat terjadinya pemantulan bunyi.
Bunyi akan dipantulkan jika mengenai
permukaan benda yang keras, seperti permukaan dinding batu atau semen, besi,
kaca, dan seng. Sebaliknya, sebagian besar bunyi akan diserap jika mengenai
permukaan benda yang lunak, misalnya kain, karet, busa, gabus, karpet, dan wol
(benda-benda peredam bunyi).
Jika
kita mengucapkan beberapa kata maka beberapa suku kata atau kata antara bunyi
datang dengan bunyi pantul saling merusak, sehingga yang terdengar oleh kita
hanya ssatu suku kata terakhir dari bunyi pantul. Peristiwa ini disebut gaung
atau kerdam. Dalam ruang tertutup seperti bioskop, gedung konser music, untuk
mengurangi gaung, dinding dan langit-langitnya dipasang peredam suara.
2.
Hukum-hukum pemantulan bunyi.
a. Bunyi
datang, garis normal, dan bunyi pantul terletak pada satu bidang, dan
ketigannya berpotongan pada satu titik.
b. Sudut pantul
sama denga sudut datang.
3.
Jenis-jenis bunyi pantul.
Bunyi pantul dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
· Bunyi pantul memperkuat bunyi asli
yaitu bunyi pantul yang dapat memperkuat bunyi asli. Biasanya terjadi pada
keadaan antara sumber bunyi dan dinding pantul jaraknya tidak begitu jauh
(kurang dari 10 meter)
· Gaung adalah bunyi pantul yang
terdengar hampir bersamaan dengan bunyi asli. Biasanya terjadi pada jarak
antara 10 sampai 20 meter.
· Gema adalah bunyi pantul yang
terdengar setelah bunyi asli. Biasanya terjadi pada jarak lebih dari 20 meters
4.
Manfaat pemantulan bunyi dalam kehidupan sehari-hari.
·
Mendeteksi cacat dan retak pada
logam
Untuk mendeteksi retak dalam
struktur logam atau beton digunakan scanning ultrasonic inilah yang digunakan
untuk memeriksa retak-retak tersembunyi pada bagian-bagian pesawat terbang,
yang nanti bisa membahayakan penerbangan pesawat. Dalam pemerikasaan rutin,
bagian-bagian penting dari pesawat di-scaning secara ultrasonic. Jika ada
retakan dalam logam, pantulan ultrasonic dari retakan akan dapat dideteksi.
Retakan ini kemudian diperiksa dan segera diatasi sebelum pesawat diperkenankan
terbang.
·
Mengukur kedalaman laut
Pada dinding kapal bagian bawah
dipasang sebuah sumber getaran (osilator). Di dekat osilator dipasang alat
penerima getaran (hidrofon). Jika pulsa pancar memerlukan waktu lama untuk
kembali ke penerima, bererti launya dalam dan sebaliknya. Jika waktu getaran (bunyi) merambat (t) sekon
untuk menempuh jarak bolak-balik yaitu 2 L meter, maka cepat rambat dapat
dihitung sebagai berikut.
V= 2L/ t atau 2L =v x t atau L = v x t
/2
Di mana:
v = cepat rambat bunyi (m/s)
L = dalamnya laut (m)
t = waktu (t)
· Mengetahui kedudukan kapal selam
dengan mengirim gelombang ultrasonik dari kapal pemburu ke bawah laut.
·
Mengetahui kedudukan gerombolan ikan
di laut
· Mengetahui kantung-kantung cekungan
minyak bumi dengan mengirimkan gelombang bunyi ke dalam tanah.
Sumber :
Kanginan,
Marten. 2006. Fisika SMA jilid X11.
Jakarta : Erlangga.
Langganan:
Postingan (Atom)