Selasa, 11 Juni 2013

PEMANTULAN BUNYI

1.      Syarat terjadinya pemantulan bunyi.
Bunyi akan dipantulkan jika mengenai permukaan benda yang keras, seperti permukaan dinding batu atau semen, besi, kaca, dan seng. Sebaliknya, sebagian besar bunyi akan diserap jika mengenai permukaan benda yang lunak, misalnya kain, karet, busa, gabus, karpet, dan wol (benda-benda peredam bunyi).
Jika kita mengucapkan beberapa kata maka beberapa suku kata atau kata antara bunyi datang dengan bunyi pantul saling merusak, sehingga yang terdengar oleh kita hanya ssatu suku kata terakhir dari bunyi pantul. Peristiwa ini disebut gaung atau kerdam. Dalam ruang tertutup seperti bioskop, gedung konser music, untuk mengurangi gaung, dinding dan langit-langitnya dipasang peredam suara.

2.      Hukum-hukum pemantulan bunyi.
a.   Bunyi datang, garis normal, dan bunyi pantul terletak pada satu bidang, dan ketigannya berpotongan pada satu titik.
b.      Sudut pantul sama denga sudut datang.

3.      Jenis-jenis bunyi pantul.
Bunyi pantul dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
·    Bunyi pantul memperkuat bunyi asli yaitu bunyi pantul yang dapat memperkuat bunyi asli. Biasanya terjadi pada keadaan antara sumber bunyi dan dinding pantul jaraknya tidak begitu jauh (kurang dari 10 meter)
·    Gaung adalah bunyi pantul yang terdengar hampir bersamaan dengan bunyi asli. Biasanya terjadi pada jarak antara 10 sampai 20 meter.
·       Gema adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli. Biasanya terjadi pada jarak lebih dari 20 meters




4.      Manfaat pemantulan bunyi dalam kehidupan sehari-hari.
·         Mendeteksi cacat dan retak pada logam
Untuk mendeteksi retak dalam struktur logam atau beton digunakan scanning ultrasonic inilah yang digunakan untuk memeriksa retak-retak tersembunyi pada bagian-bagian pesawat terbang, yang nanti bisa membahayakan penerbangan pesawat. Dalam pemerikasaan rutin, bagian-bagian penting dari pesawat di-scaning secara ultrasonic. Jika ada retakan dalam logam, pantulan ultrasonic dari retakan akan dapat dideteksi. Retakan ini kemudian diperiksa dan segera diatasi sebelum pesawat diperkenankan terbang.

·         Mengukur kedalaman laut
Pada dinding kapal bagian bawah dipasang sebuah sumber getaran (osilator). Di dekat osilator dipasang alat penerima getaran (hidrofon). Jika pulsa pancar memerlukan waktu lama untuk kembali ke penerima, bererti launya dalam dan sebaliknya.  Jika waktu getaran (bunyi) merambat (t) sekon untuk menempuh jarak bolak-balik yaitu 2 L meter, maka cepat rambat dapat dihitung sebagai berikut.

V= 2L/ t atau 2L =v x t atau L = v x t /2
Di mana:
v = cepat rambat bunyi (m/s)
L = dalamnya laut (m)
t = waktu (t)

·   Mengetahui kedudukan kapal selam dengan mengirim gelombang ultrasonik dari kapal pemburu ke bawah laut.
·         Mengetahui kedudukan gerombolan ikan di laut
·       Mengetahui kantung-kantung cekungan minyak bumi dengan mengirimkan gelombang bunyi ke dalam tanah.


Sumber :
Kanginan, Marten. 2006. Fisika SMA jilid X11. Jakarta : Erlangga.


0 komentar:

Posting Komentar